Perumpamaan itu yang saya dengar pada khutbah jum'at pekan ini, menarik tapi memilukan.
Inilah sebagian gambaran umat islam yang ironisnya tiap tahun merayakan maulid nabinya. Perayaannya sungguh sangat meriah bahkan menghiasi agenda kegiatan istana negara. Sayang .... tumpul, belum mampu membangunkan dan memotivasi pemimpin dan umat untuk bersama berbuat lebih aplikatif, yakni mencontoh Rasulullah SAW dalam kehidupannya.
Padahal maulid yang dicanangkan Shalahuddin al ayyubi mampu meningkatkan semangat ketaqwaan umat yang rindu akan Rasulullah. Pemimpin dan rakyatnya bersama untuk bangkit dan jayalah umat di masa itu.
Semasa hidupnya, manusia mulia yang tidur beralaskan tikar berbantalkan lengannya itu begitu diimpikan posisinya oleh raja-raja karena cinta, loyalitas dan semangat juang pendukungnya.
BalasHapussaya baru bisa ikutan tidur di atas tikar doang (emang ga punya kasur), kualitas juga belum mendunia ... he he
Hapuspemimpin negeri ini memang lemot
BalasHapus