Pesan Ibu, tertawalah riang di hadapan ayahmu manakala beliau pulang ke rumah. Karena dunia luar itu begitu kejamnya sehingga dapat membahayakan ayahmu.
“Cinta ibu terasa saat kau menangis dan dipeluk.
Tapi cinta ayah?
Ia hadir saat kau tertidur nyenyak, ketika peluhnya menetes di malam pekat.
Ibu membawamu (mengandungmu) di dalam rahim selama 9 bulan, namun ayahmu membawamu seumur hidupnya, tanpa disadari...
Ibu berupaya kuat agar kau tak merasa lapar, namun ayahmu yang mengajari agar kau tak kelaparan lagi, tanpa kau fahami...
Ibu menggendongmu (dengan memelukmu) di dada, namun ayahmu menggendongmu di punggungnya, tanpa kau perhatikan...
Cinta ibu sudah kau kenali mulai dari semenjak kau lahir, namun cinta ayahmu akan kau ketahui setelah kau menjadi seorang ayah...
Ibu, memang tak ternilai harganya, sementara ayahmu takkan bisa dikembalikan oleh waktu."