Zakat dan Pajak, manakah yang membawa selamat Dunia Akhirat ?

Pajak dirasakan masyarakat membebani perputaran keuangannya, jenisnya yang bervariasi termasuk tarifnya yang berbeda-beda akan terasa tidak mudah bagi orang awam. Pelaporannya pun tak semudah aplikasi chatting di media sosial. 

Jika manfaat pajak tidak dirasakan langsung oleh rakyat, maka kepercayaan terhadap sistem pajak menurun. Hal ini bisa diperparah akibat korupsi dan penyalahgunaan pajak yang membuat rakyat enggan membayar.

Sebaliknya zakat ternyata lebih relatif simpel secara jenis dan tarifnya, sebagai bagian dari tuntutan beragama agar selamat dunia akhirat, juga karena dapat membersihkan harta yang dimilikinya. 

Definisi Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang Muslim yang telah mencapai nisab (batas minimum kekayaan) dan haul (periode satu tahun), untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an. Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam.

Pajak adalah iuran wajib yang dibayarkan oleh warga negara kepada pemerintah berdasarkan undang-undang, yang hasilnya digunakan untuk membiayai kepentingan umum seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan administrasi negara. Pajak tidak bersifat ibadah, tetapi lebih kepada kewajiban sebagai warga negara.


Perbedaan Zakat dengan Pajak


Mana yang Lebih Utama dan Selamat Dunia Akhirat?

Dari perspektif Islam, zakat lebih utama karena merupakan kewajiban langsung dari Allah SWT dan bagian dari rukun Islam. Zakat memiliki nilai ibadah yang jelas, mendatangkan keberkahan, membersihkan harta, dan menjamin kesejahteraan umat.

Namun, pajak juga penting sebagai kewajiban warga negara. Jika pajak digunakan untuk kepentingan umum yang baik dan sesuai dengan prinsip keadilan, maka membayarnya juga bisa bernilai ibadah, terutama jika diniatkan sebagai kontribusi untuk kemaslahatan umat.

Idealnya, seorang Muslim yang memiliki kemampuan finansial sebaiknya membayar keduanya, karena zakat untuk memenuhi kewajiban agama, dan pajak untuk mendukung pembangunan negara. Perputaran keduanya seharusnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, peluasan kesempatan berusaha dan peningkatan kesejahteraan serta meminimalisir kesenjangan sosial.


Dampak pengenaan Pajak secara berlebihan

Ibnu Khaldun, seorang sejarawan dan ekonom Muslim terkenal, memiliki pandangan kritis terhadap pajak yang berlebihan. Ibnu Khaldun berkata: "Pada awalnya, ketika sebuah negara baru berdiri, pajak rendah tetapi pendapatan negara tinggi. Namun, ketika negara mulai menua, pajak dinaikkan dengan harapan meningkatkan pemasukan, tetapi justru malah menghancurkan perekonomian."

Dalam kitabnya Muqaddimah, ia menjelaskan bahwa pajak yang terlalu tinggi justru merugikan negara dan masyarakat. Berikut adalah beberapa poin utama dari pandangannya:

1. Pajak yang Berlebihan Melemahkan Ekonomi

Ibnu Khaldun berpendapat bahwa pajak yang tinggi akan:

  • Mengurangi insentif masyarakat untuk bekerja dan berusaha.
  • Membebani pedagang dan pengusaha, sehingga mereka enggan berinvestasi.
  • Mengurangi produktivitas ekonomi secara keseluruhan.

2. Hubungan Pajak dan Kemakmuran Negara, menurutnya, ada dua fase dalam sistem perpajakan:

  • Fase awal negara → Pajak rendah, ekonomi berkembang, dan pendapatan negara meningkat.
  • Fase akhir negara → Pajak tinggi, ekonomi melemah, dan negara mengalami kemunduran.

📌 Konsep ini dikenal sebagai "Kurva Laffer" dalam ekonomi modern, yang menunjukkan bahwa menaikkan pajak secara berlebihan justru bisa menurunkan pemasukan negara karena masyarakat kehilangan motivasi untuk bekerja dan berusaha.

3. Pajak yang Adil dan Seimbang

Ibnu Khaldun menekankan pentingnya keseimbangan dalam pajak. Jika pajak dikenakan secara moderat dan adil, negara akan mendapatkan pendapatan yang cukup tanpa merugikan rakyat. Negara harus memastikan pajak digunakan dengan baik, bukan untuk kepentingan elite penguasa, tetapi untuk kesejahteraan rakyat.











Layar Taruhan - Judi Online

Judi online telah menjadi fenomena yang merebak dengan cepat di era digital. Melalui layar kecil di genggaman tangan, harapan untuk mendapatkan kekayaan instan terus ditawarkan, menggoda jutaan orang untuk terjun ke dalam pusaran yang seringkali sulit untuk keluar.

Platform judi online sering kali memanfaatkan strategi pemasaran yang menjebak dan menarik perhatian pengguna. Bonus pendaftaran, cashback, dan kemenangan awal menjadi trik yang efektif untuk menciptakan ilusi keuntungan mudah. Para pemain awalnya merasa “beruntung” setelah menang di beberapa putaran pertama, tetapi kenyataannya, sistem permainan dirancang untuk menguntungkan penyedia, bukan pemain.

Fakta menunjukkan, sebagian besar pemain mengalami kerugian finansial yang signifikan. Kemenangan kecil yang sesaat seringkali hanya memotivasi mereka untuk terus bermain, hingga pada akhirnya mereka terjebak dalam siklus hutang dan kebangkrutan.

Dalam situs PPATK, maraknya judi online di Indonesia menjadi negara tertinggi pengguna judi online. Tercatat pemain judi online di Indonesia sebanyak 4.000.000 orang. Pemain judi online, tidak hanya berasal usia dewasa tetapi juga anak-anak. PPATK mencatat ada 168 juta transaksi judi online dengan total akumulasi perputaran dana mencapai Rp 327 triliun sepanjang tahun 2023. Secara total, akumulasi perputaran dana transaksi judi online mencapai Rp 517 triliun sejak tahun 2017. 

Berbagai dampak akan dirasakan para pemainnya, tidak hanya menghancurkan finansial, tetapi juga memiliki dampak psikologis yang mendalam. Kecanduan judi sering kali menyebabkan stres, depresi, dan kecemasan. Bahkan, beberapa kasus menunjukkan bahwa kecanduan ini bisa memicu konflik rumah tangga, perceraian, atau bahkan tindak kriminal untuk memenuhi kebutuhan berjudi.

Anak muda menjadi target yang paling rentan dalam fenomena ini. Dengan kemudahan teknologi dan pengaruh media sosial, mereka lebih mudah terpapar iklan judi online. Tanpa pemahaman yang cukup tentang risiko yang ada, generasi ini kerap menjadi korban empuk, mengorbankan uang jajan, tabungan, bahkan masa depan mereka. Tren pengguna judi online pada usia muda sangat mengkhawatirkan karena usia muda adalah masa kritis dalam pembentukan karakter dan kebiasaan.

Perlunya kampanye menyerukan segera meninggalkan kebiasaan buruk ini sebelum tenggelam lebih dalam. Menutup layar taruhan dan membuka babak baru dalam hidup, menghindari kehancuran, dan mulai membangun kebahagiaan sejati yang tidak semu. 


Judi online mungkin menawarkan kesenangan sesaat, tetapi konsekuensi jangka panjangnya jauh lebih merugikan daripada yang dibayangkan. Dengan kesadaran, edukasi, dan dukungan, kita dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekat dari jeratan ini. 

Kesempatan hidup hanya sekali

Nihad Djedovic pemain basket sedangkan Zlatan Ibrahimovic pemain bola, keduanya hampir mirip rupa dengan postur tinggi menjulang. Walaupun hidup sezaman, suku yang sama tapi keduanya berbeda kewarganegaraan dan beda pula kehidupannya.

Di dunia ini tidak sedikit orang yang memiliki ciri-ciri fisik yang sama walaupun bukan sedarah kandung. Jikalau ada orang yang memiliki rupa yang sama apalagi berbeda zamannya dianggap salah satu tanda Reinkarnasi menjadi pendapat yang aneh, dan milyaran manusia telah berganti hidup dan mati.

Islam tidak mengenal Reinkarnasi (hidup berulang kali didunia), sebagaimana kesempatan hidup sekali yang diberikan Allah SWT agar dipergunakan sebaik-baiknya demi meraih Ridho dan ampunanNya.

Jangan sampai menyesal sebagaimana umat yang menzhalimi dirinya sendiri, karena tidak ada kesempatan hidup lebih dari sekali.

"Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka,yang memang tidak kembali kepada mereka," ( QS. al Yasin , 31 )

(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.  ( QS. al Muminun , 99-100 )

Oleh karena itu, pentingnya menjalani hidup dengan penuh keyakinan, keberanian, dan optimisme. Menghargai setiap proses dan pandai memetik berbagai hikmahnya.


Laporan Keuangan Masjid dengan Google Sheets

Pelaporan keuangan masjid yang baik (akuntabel dan transparan) diharapkan meningkatkan kepercayaan terhadap sistem pengelolaan yang dilakukan oleh pengurus atau ta’mir masjid atas dana-dana masyarakat yang terhimpun. 

Masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat, tempat rekreasi rohani - ubudiyah, kampus pembinaan umat hingga upaya solusi berbagai persoalan masyarakat. Dalam prakteknya masjid juga melakukan penghimpunan dan penyaluran ZISWAF.

Aplikasi disusun dengan menggunakan Google Sheets, dapat dibuka dengan browser seperti Firefox, chrome atau opera jika menggunakan PC / laptop. Setelah mengklik tautan filenya dengan browser, lakukan hal ini,


Jika menggunakan andoid HP / tablet perlu menginstal aplikasi google sheets yang terdapat di playstore dan lakukan langkah berikutnya


Link Google sheet contoh pengisian

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1FiYABmqqNUwvxWDuOztCLXcTcWDoItNLIncjiJg1mZI/edit?usp=sharing

Link Google sheet blanko

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1C-YnRo-yCeUVuGANtuhgabE8MM7oKSUSfeVmUu3_VwY/edit?usp=sharing

Terdapat 5 Sheets pada aplikasi ini, hanya ada 2 sheets untuk dilakukan input / pencatatan. Dengan menginput pada sheet “AKUN” dan “INPUT JURNAL HARIAN KAS” maka secara otomatis tersusun Laporan Penggunaan Dana dan Laporan Posisi Keuangan.  




Benteng awal surat al kahfi terhadap fitnah Dajjal

Kiamat sebagai akhir kehidupan dan kehancuran alam semesta merupakan salah satu rukun iman yang harus diyakini oleh setiap pemeluk agama Islam. Meskipun tak ada yang tahu pasti kapan terjadinya, berbagai keterangan dalam Alquran dan hadits menerangkan tanda-tanda kedatangan hari kiamat. 

Tanda-tanda kedatangan hari kiamat baik yang besar (kubra) maupun kecil (sughra), diantaranya sedikitnya orang amanah, semakin sedikitnya ulama atau panutan agama, hewan-hewan semakin memunah, keadilan tak lagi ditegakkan, orang-orang semakin jauh dari norma agama, dan puncaknya adalah kemunculan Imam Mahdi dan Dajjal.

Dajjal merupakan fitnah besar yang kedatangannya diingatkan oleh Rasulullah, sehingga kaum muslimin tidak terpedaya olehnya. 

“Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak Allah menciptakan Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)

Imam al-Qurthubi rahimahullah menyebutkan dalam kitab beliau, at-Tadzkirah, bahwa lafaz Dajjal dipakai untuk sepuluh makna. Di antaranya, kadzdzab (tukang dusta), mumawwih (yang menipu manusia).

Dajjal dijelaskan Nabi Muhammad sebagai ‘seorang yang sakti’, bisa menghidupkan manusia setelah membunuhnya. Tapi, Nabi menegaskan bahwa Dajjal tidak bisa melakukan lebih dari pada itu. Juga tidak bisa menguasai manusia lainnya.  

Cobaan Dajjal lainnya ia membawa surga dan neraka. Neraka Dajjal adalah surga, sedangkan surga Dajjal adalah neraka. Barangsiapa diuji dengan neraka Dajjal, hendaklah ia memejamkan mata dan meminta pertolongan kepada Allah, niscaya neraka itu menjadi dingin dan menyelamatkan, sebagaimana api menjadi dingin dan menyelamatkan Ibrahim As.

Adapun ciri fisiknya adalah; “Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal yang buta salah satu matanya lagi pendusta. Ketahuilah, dia buta. Adapun Rabb kalian tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal: ك ف ر–yakni kafir.” (HR. al-Bukhari dan Muslim no. 2933 dari Anas bin Malik ra)

Saat Dajjal sudah muncul di tengah kehidupan umat manusia, umat Muslim dilarang untuk mendekati keberadaannya dan sebisa mungkin menjauhinya, meski hingga ke daerah pegunungan. Walaupun seseorang tersebut memiliki ilmu dan iman yang kebal sekalipun, dikhawatirkan tidak akan mampu mengalahkan fitnah Dajjal, karena dahsyatnya syubhat yang diciptakannya. 

Amalan lainnya untuk membentengi dari fitnahnya adalah dengan mengamalkan 10 ayat awal surat al kahfi. Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 809)

Imam Nawawi berkata, “Ada ulama yang mengatakan bahwa sebab mendapatkan keutamaan seperti itu adalah karena di awal surat Al-Kahfi terdapat hal-hal menakjubkan dan tanda kekuasaan Allah SWT. Tentu saja siapa yang merenungkannya dengan benar, maka ia tidak akan terpengaruh dengan fitnah Dajjal.

10 ayat awal surat al kahfi

Laporan Keuangan Amil Zakat

Laporan Keuangan Amil Zakat
Laporan keuangan amil zakat disusun sebagai wujud transparansi dan pertanggung jawaban atas penghimpunan dana umat yang dikelola oleh amil. Dana-dana yang terhimpun dari masyarakat berupa zakat, infaq atau lainnya baik dari individu maupun instansi.

Komponen laporan keuangan yang perlu disusun oleh amil,  berupa:

  • neraca (laporan posisi keuangan)
  • laporan perubahan dana;
  • laporan arus kas; 
  • laporan perubahan aset kelolaan; dan
  • catatan atas laporan keuangan.

Bentuk dan tampilan laporan yang terdapat pada form yang tersedia

Laporan perubahan dana dan arus kas

laporan posisi keuangan
softcopy / aplikasi / file isian laporan keuangan amil zakat yang akan dibagikan berekstensi xlsx yang dapat dibuka melalui aplikasi Excel atau pengolah data spreadsheet berbasis PC ( personal computer ). Sehingga untuk optimalnya file dikerjakan pada PC atau Laptop dengan sistem operasi windows bukan android.

Blanko Form Keuangan Masjid yang dapat didownload disini
Sedangkan contoh pengisian dapat didownload disini