Sering kali kita menjumpai orang yang merasa sangat percaya diri dengan kemampuannya, padahal kenyataannya masih jauh dari ahli. Fenomena ini dikenal sebagai Dunning-Kruger Effect. Dunning-Kruger Effect adalah sebuah bias kognitif (kesalahan cara berpikir) di mana orang yang kurang kompeten dalam suatu bidang justru cenderung melebih-lebihkan kemampuan atau pengetahuannya.
David Dunning dan Justin Kruger (1999), lewat penelitian yang menunjukkan bahwa orang dengan kemampuan rendah sering tidak mampu menilai seberapa rendah kemampuan mereka. Sebaliknya, orang yang benar-benar kompeten biasanya lebih rendah hati, kadang malah meremehkan kemampuannya sendiri, karena mereka sadar betapa luasnya ilmu yang belum mereka kuasai.
Contoh sederhana:
- Seseorang baru belajar 50 kosakata bahasa Inggris lalu merasa sudah fasih, padahal ketika bercakap dengan penutur asli ia masih sering tidak nyambung.
- Pengemudi baru dapat SIM dan merasa sangat percaya diri, lalu sering mengambil risiko di jalan. Sementara sopir berpengalaman justru lebih hati-hati karena tahu banyak potensi bahaya.
- Orang yang baru membaca satu artikel tentang saham. lalu merasa sudah “ahli” memilih saham unggulan. Tindakannya gegabah menaruh semua uangnya, tanpa paham manajemen risiko.
Ada tiga tahapan orang berilmu, yang sering dinisbatkan kepada Umar bin Khattab r.a:
- Barang siapa yang masuk ke Tahap Pertama (baru belajar sedikit), ia akan sombong. Orang sering merasa sudah tahu banyak. Kadang jadi sombong, meremehkan orang lain. Mirip dengan “Peak of Confidence” pada kurva Dunning-Kruger.
- Barang siapa yang masuk ke Tahap Kedua (ilmu makin dalam), ia akan tawadhu’ (rendah hati). Kesadaran mulai tumbuh bahwa ilmu itu luas. Melahirkan sikap tawadhu’, lebih bijak, tidak mudah menyalahkan.
- Barang siapa yang masuk ke Tahap Ketiga (tingkatan ulama sejati), ia akan merasa bahwa dirinya tidak tahu apa-apa.” Merasa ilmunya hanya setetes dibanding samudra ilmu Allah SWT. Semakin merasa fakir ilmu, sehingga semakin dekat dengan Penciptanya.
(Ulama hadis tidak menemukan riwayat dengan sanad shahih dari Umar bin Khattab terkait perkataan ini)